Home / EURO 2020 / Warga Kulit Hitam AS Tewas di Tangan Polisi, Picu Kerusuhan di Minneapolis

Warga Kulit Hitam AS Tewas di Tangan Polisi, Picu Kerusuhan di Minneapolis

Bentrokan terjadi antara polisi dan pemrotes di Minneapolis atas kematian seorang pria kulit hitam tak bersenjata di tahanan polisi. Polisi menembakkan gas air mata dan pengunjuk rasa melemparkan batu sekaligus menggambar berbagai grafiti di mobil polisi.

Dilansir dari BBC, Kamis (28/5/2020), protes itu dipicu beredarnya video yang menunjukkan seorang pria berkulit hitam bernama George Floyd (46) mengeluh “Aku tidak bisa bernapas” ketika seorang polisi putih meletakkan kaki di lehernya.
Akibatnya, empat petugas polisi telah dipecat atas kejadian itu. Walikota setempat pun mengatakan bahwa menjadi hitam “seharusnya bukan hukuman mati”.

Walikota Jacob Frey juga meminta jaksa penuntut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap polisi yang diketahui menahan Floyd.

Insiden itu menggemakan kasus Eric Garner, yang juga meninggal di tangan polisi di New York pada 2014. Kematiannya menjadi seruan untuk menentang kebrutalan polisi dan merupakan kekuatan pendorong dalam gerakan Black Lives Matter.
Aksi unjuk rasa dilakukan pada Selasa sore, ketika ratusan orang datang ke persimpangan jalan, tempat di mana insiden itu terjadi pada Senin malam.

Penyelenggara demonstrasi berusaha menjaga aksi unjuk rasa berjalan damai dan menjaga jarak karena pandemi Virus Corona baru.

Dalam aksinya, demonstran terus meneriakkan “Aku tidak bisa bernapas,” dan “Itu bisa saja aku”.

Seorang pengunjuk rasa, Anita Murray mengatakan kepada Washington Post: “Sangat menakutkan untuk datang ke sini di tengah-tengah pandemi ini, tetapi bagaimana saya bisa menjauh?”

Mobil-mobil patroli disemprot dengan coretan dan tulisan, sementara pengunjuk rasa turut melemparkan batu ke gedung polisi. Untuk mengendalikan situasi, polisi pun harus menembakkan gas air mata, granat kilat dan proyektil busa.
Sebelum insiden terjadi, petugas menerima adanya laporan tentang penggunaan uang palsu oleh Floyd di kendaraannya.

Menurut polisi, ketika dia diminta menjauh dari kendaraan, Floyd justru melawan petugas secara fisik.

Sebuah pernyataan polisi mengatakan: “Petugas bisa membuat tersangka diborgol dan mencatat bahwa ia tampaknya menderita tekanan medis.”

Video yang diambil di tempat kejadian tidak menunjukkan bagaimana konfrontasi dimulai.

Video tersebut hanya menunjukkan seorang petugas kulit putih yang menggunakan lututnya untuk menjepit leher Floyd ke tanah.

Dalam video tersebut, terdengar Floyd mengeluh, “tolong, aku tidak bisa bernapas” dan “jangan bunuh aku” karena orang-orang di sekitarnya mendesak petugas untuk membiarkannya pergi.

Dia berhenti bergerak dan ambulans datang untuk membawanya ke rumah sakit, tempat dia kemudian meninggal.

About admin

x

Check Also

Starwin88 - Prediksi Euro 2020 Swiss vs Spanyol 2 Juli 2021

Prediksi Euro 2020: Swiss VS Spanyol 2 Juli 2021

Prediksi Euro 2020 Timnas Swiss akan berhadapan dengan Timnas Spanyol di babak ...