Home / COPA AMERICA / Pak Jokowi, Dana Kartu Pra Kerja Rp 20 T Lebih Baik Buat BLT

Pak Jokowi, Dana Kartu Pra Kerja Rp 20 T Lebih Baik Buat BLT

Jakarta – Anggaran program kartu uang tunai Rp 20 triliun dianggap sebagai Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau Pengiriman Uang kepada Orang yang Terkena Dampak Pandemi Korona (COVID-19).
Pengamat Ekonomi Peter Abdullah mengatakan bahwa penyediaan pelatihan di tengah-tengah pandemi Mahkota tidak relevan, sehingga konsepnya sementara diubah menjadi saluran BLT.

“Penunjukannya berbeda. Karena konsep sebelum bekerja itu sendiri tidak relevan. Sekarang, fokus kami bukan untuk mempersiapkan mereka bekerja segera, tetapi untuk membantu orang. kehilangan pekerjaan dan pendapatan dapat bertahan dalam konteks wabah COVID-19, “kata Peter. Hubungi AFP, Jakarta, Kamis (23 November 2020).
Dia juga percaya bahwa pemerintah sementara akan mengubah konsep program kartu pra-kerja sebagai distribusi perlindungan sosial yang diperlukan untuk masyarakat.

“Pelatihan tidak penting dalam wabah ini. Lebih tepat jika bantuan tunai atau BLT diberikan. Anggaran pelatihan sebesar itu dapat dialokasikan ke BPK untuk sejumlah besar kelompok yang terkena dampak. “Dampak,” jelasnya.
Sementara peneliti CSIS Fajar B Hina mengatakan, anggaran program kartu kerja dapat digunakan oleh pemerintah sebagai modal untuk meminimalkan dampak ekonomi akibat Mahkota. Salah satunya adalah menjaga daya beli masyarakat dengan menyediakan BLT.

Fajar percaya bahwa dana BLT lebih efektif untuk orang-orang yang perekonomiannya dipengaruhi oleh Corona daripada memberikan pelatihan.

“Program keselamatan nasional tampaknya tidak cukup untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Alokasi dana dari program pra-kerja tampaknya tidak banyak berguna,” kata Fajar.
Setiap peserta kartu pra-kerja akan menerima Rp3.550.000 per orang, yang mana Rp1 juta akan digunakan sebagai biaya pelatihan, Rp2.400.000 atau Rp5.000.000 per bulan sebagai insentif bagi peserta selama empat bulan. Sedangkan Rp 150.000 sisanya adalah survei pekerjaan yang penuh harapan.

Pemerintah secara bebas membebaskan masyarakat dari penggunaan dana insentif modal bisnis ini atau pengeluaran harian. Menurut Fajar, dana insentif akan diberikan prioritas dalam modal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk mempertahankan daya beli di lingkungan Crown.

“Oleh karena itu daerah konsumsi dapat didukung dengan kontribusi minimum 55-56%. Oleh karena itu, fokus utama adalah untuk mempertahankan pertumbuhan sektor konsumsi,” katanya.

About admin

x

Check Also

Starwin88 - Prediksi Euro 2020 Belgia VS Italia 3 Juli 2021

Prediksi Euro 2020: Belgia VS Italia 3 Juli 2021

Prediksi Euro 2020 Timnas Belgia akan berhadapan dengan Timnas Italia di babak ...