Palembang – Dua warga Muara Enim, Sumatera Selatan, terinfeksi oleh virus tersebut karena kondisinya yang buruk. Polisi memberi tahu polisi pada awal pertemuan dengan kedua pria itu.
“Anggota mengunjungi tempat ini kemarin untuk kegiatan pelayanan sosial COVID-19. Ada warga dengan kondisi bersyarat terbuka,” Muara Enim, kepala polisi Donnie Eka, ACBP, menjelaskan. saat berkunjung pada hari Rabu (22 November 2020). ).
Petugas polisi tiba di tempat kejadian, kata Donnie, awalnya tidak menyadari bahwa ada penduduk di rumah yang lapar karena mereka tidak makan. Namun Donnie mengklaim kelompoknya menerima laporan dari pejabat desa tentang status mereka.
“Seseorang mengatakan kepada saya bahwa Bhabinkamtibmas pergi dengan Babinsa. Ada pejabat desa dan orang-orang juga ikut dengannya saat itu,” katanya.
Di rumah ini diketahui memiliki 3 orang dengan keterbelakangan mental. Begitu polisi tiba, seseorang tidak ada di rumah.
“Mereka memiliki 4 saudara kandung, jadi 3 orang tinggal di rumah dan penduduk setempat mengurusnya. Saudari ini sering pulang untuk mencari makanan,” katanya.
Saudara kandung dievakuasi ke pusat medis untuk perawatan
Ketiga saudara kandung tersebut saat ini sedang diungsikan ke Puskesmas terdekat untuk perawatan medis. Rencananya adalah bahkan membawanya ke Muara Enim untuk perawatan yang lebih intensif.
“Kami telah dievakuasi dengan semua staf dan layanan di desa. Itu sedang dikerjakan dan diproses,” katanya.
Ketika bekerja dengan tim medis, mereka bahkan tidak dapat diundang untuk berkomunikasi. Karena selain keterbelakangan mental, mereka masih dalam kondisi sehat belum pulih.
Adapun kondisi rumah, yang ditemukan kosong dan kosong, Donnie mengatakan rumah itu sengaja dibiarkan kosong oleh keluarga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika tidak ada seorang pun di rumah.
“Perabotan, peralatan dapur, pisau, dll. Semuanya benar-benar kosong. Jadi keluarga dan penduduk tidak khawatir jika terjadi sesuatu jika tidak ada orang di sana,” Donnie menyimpulkan