Jakarta – Pada hari Senin (20 Agustus 2020) waktu setempat, media lokal Korea (Korea Selatan) melaporkan bahwa Kim Jong-un sedang menjalani perawatan mengikuti prosedur medis.
Sementara itu, menurut sebuah laporan di situs web Daily NK yang berbasis di Seoul, yang sebagian besar cacat di Korea Utara, Korea Utara mengatakan kesehatan Kim Jong-un secara bertahap memburuk. pergi selama beberapa bulan terakhir. Ini disebabkan oleh kebiasaan merokok dan juga oleh obesitas.
Beberapa penyakit sebenarnya bisa disebabkan oleh merokok dan obesitas. Detikcom merangkum, berikut adalah beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh faktor risiko berikut:
- Kanker
Ada lebih dari 60 bahan kimia di setiap batang rokok. Kandungan bahan kimia ini dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh, sehingga memicu pertumbuhan sel yang tidak normal.
Efek jangka panjang mungkin termasuk paru-paru, mulut, laring (kotak suara), faring (tenggorokan), kerongkongan, ginjal, leher rahim, hati, kandung kemih, pankreas dan usus besar (usus 12). jari).
Sementara itu, obesitas juga bisa menyebabkan kanker. Kelebihan berat badan bisa menjadi faktor penting dalam pembentukan sel kanker.
Obesitas berisiko lebih tinggi terkena kanker usus besar, payudara, dan kerongkongan.
- Penyakit jantung
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hampir 11 juta batang rokok diisap setiap menit di dunia dan 10 orang meninggal karenanya.
Tembakau mengandung bahan kimia yang dapat meracuni tubuh dan merusak struktur otot dan pembuluh darah jantung. Kandungan tar dan nikotin pada rokok dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
Selain merokok, obesitas juga bisa menyebabkan siapa saja terkena penyakit jantung. Obesitas atau lemak perut juga telah dikaitkan sebagai salah satu faktor risiko utama bagi seseorang dengan serangan jantung.
- Diabetes
Kandungan nikotin dari setiap rokok dan asap yang diperoleh dari pembakaran rokok dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan gula darah.
Selain itu, nikotin juga mengubah proses kimia dalam sel sampai resistensi insulin atau keadaan di mana sel tidak dapat menggunakan gula darah dengan benar terjadi. Akibatnya, insulin terganggu oleh kebiasaan merokok, yang menyebabkan kontrol gula berakhir.
Jika terjadi secara berkala, kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes seperti kerusakan jantung, ginjal, saraf, dan mata.
Sementara itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa orang dengan obesitas berisiko lebih tinggi terkena diabetes. Jika penyakit ini tidak dapat dikontrol dengan baik, efeknya adalah komplikasi serius seperti hipertensi, serangan jantung, stroke, kebutaan, gagal ginjal, amputasi organ.